Friday, October 22, 2004

- Aku Bukan Pilihan -

Tinggalkan saja aku kini
Terpuruk di sini membayangkan kerling matamu
Membayangkan hangat pelukmu
Yang tak hanya buatku

Tinggal kan aku di sini
Pada satu pojok ruangan
Dimana segala kenangan tentang aku dan kau tertera
Dan “dia” tak pernah ada

Tinggalkan aku di sini, kini
Sekarang juga
Dan aku tak kan menunggumu
Karena aku bukan pilihanmu

- Puisi Persetubuhan -

Ini adalah puisi persetubuhan
kukirimkan kepadamu
saat aku tenggelam di lautan bantal
diantara lapisan-lapisan ganggang selimut
sementara aku telanjang kedinginan
dilumuri mani yang tertumpah semalam

Ini adalah puisi persetubuhan
desahan rinduku saat kenangan tentangmu menjamah
merabai tiap sel abu-abu otakku
ini adalah gelinjang nikmatku tiap saat
terdengar kabar tentangmu menyetubuhi telingaku
puaskan ragaku

ini adalah puisi persetubuhan
yang tertuliskan saat teringat tentang kau, aku, lautan bantal,
selimut ganggang, tumpahan mani dan persetubuhan kita semalam...

Friday, October 15, 2004

-Pada Kau-

sudah jauh jalan ku tempuh
mencari tempat berlabuh, tambatan jiwa ini
mencari seorang dewa yang buta matanya
atau ksatria gagah dengan kuda putihnya

menemukan penyair melantunkan puisi tentang angan
berpapasan dengan pemusik yang merajut cerita sendiri
hanya untuk dapatkan penggalan-penggalan kisah
luka hati yang berkepanjangan…
buat ku lelah

dan kalau pun akhirnya bukan pada kau pun tempat aku berlabuh
padahal begitu ingin, sangat ingin
letakkan hatiku digenggammu, sandarkan jiwaku di bahumu
supaya hilang lelah, biar jauh gundah

biarlah…
setidaknya kutemukan penyembuh sakit jiwa

-Pelajaran Membunuh-

Ajari aku membunuh bunga
karena ia mulai kembang
sementara indahnya hiasi satu pojok kosong bingkai jendela

ajari aku membunuh pelangi
karena tujuh warnanya membias
padahal aku butuh inspirasi untuk warnai kanvas putih ini

ajari aku membunuh burung, kucing dan anjing
karena hadirnya mulai mengisi sepi
Di saat aku sedang tak ingin sendiri

Ajari aku...
membunuh rasaku
Padamu…